Kabulkanlah doa-doaku Ya Rabb ... aamiin. |
Seminggu menjelang pergantian tahun
Masehi, saya sempat berpikir untuk membuat list
resolusi. Namun, karena kesibukan yang lumayan menyita waktu, niat itu pun
terabaikan. Semoga belum terlambat untuk menjabarkannya di hari pertama 2016
ini. Bismillah ....
Saya
pernah membuat status bahwa di bulan Desember 2015 akan ada pekerjaan yang
diamanahkan ke saya. Amanah itu menurut saya cukup berat, namun Insya Allah
akan membuat saya bahagia sekali melakukannya. Tapi, ternyata Allah punya
rencana berbeda dari apa yang saya inginkan. Pekerjaan yang sudah tinggal
menunggu pelaksanaannya saja, akhirnya harus ditunda ke Januari 2016. Saya
tetap bersyukur dan menerima ketentuan-Nya.
Lalu, akan terealisasikah pekerjaan
itu di bulan Januari 2016 ini? Belum. Lagi-lagi rencana saya dan teman yang
sudah mengajak saya membantunya dalam pekerjaan itu, harus mundur lagi. Padahal saya
sudah siap lahir batin. Bahkan segala kelengkapan untuk mendukung pekerjaan
saya itu juga sudah saya persiapkan sedemikian rupa. Saya kembali harus
bersabar. Saya belum bisa mengemban amanah itu juga di Januari sampai Maret
2016 nanti. Sebab, ada sesuatu yang jauh lebih penting untuk didahulukan. Kecewakah
saya? Tentu tidak sama sekali. Allah Swt. yang mengatur semua ini. Saya wajib meyakininya.
Kembali ke resolusi. Apakah
pernyataan saya tentang sesuatu yang sudah matang-matang direncanakan itu,
akhirnya harus tertunda, merupakan ketidakpercayaan saya pada manfaat resolusi? Tidak. Meskipun
saya tidak selalu bisa berkomitmen untuk tepat waktu menuliskan serangkaian
resolusi di akhir tahun, saya tetap percaya bahwa hal itu penting sebagai guide atau pengingat.
Apa
sih resolusi saya di tahun 2016?
Baiklah, demi mengingatkan saya
kelak jika terlupa, inilah serangkaian resolusi saya di tahun 2016 ini. Tepatnya,
lebih pada serangkaian doa-doa.
Pertama,
saya ingin terus belajar memahami, mengkaji, dan berusaha menjalankan makna
kata hijrah yang sesungguhnya bagi seorang muslimah.
Kedua,
saya tidak akan putus berdoa dan berharap, agar Allah Swt. senantiasa menuntun
hati dan langkah saya untuk tetap komitmen dalam mengemban amanah dan tanggung
jawab, sebagai istri bagi suami saya serta ibu bagi kedua anak kami.
Ketiga,
saya juga tidak akan lelah bermohon agar keluarga yang sangat saya cintai, selalu diberikan hidayah
untuk istiqomah beribadah ke arah yang lebih baik menurut syari’at Islam
yang kami yakini.
Keempat,
saya akan terus membantu memberi support agar si Kakak (anak sulung saya) dimudahkan dalam persiapan dan menjalani
Ujian Nasional serta bijak memilih jurusan untuk kelanjutan studinya kelak.
Kelima,
demikian juga dengan si Adik (anak bungsu saya), semoga sebagai ibu, saya tetap diberikan kekonsistenan
dalam memberi dorongan semangat belajar dan menimba ilmu padanya demi kelancaran studinya.
Keenam,
saya tetap berusaha dan berkomitmen agar segala sesuatu yang terkait dengan profesi saya sebagai penulis,
akan selalu menjadi bagian dari kegiatan saya di hari-hari mendatang.
Ketujuh,
sebagai anak dan menantu, semoga saya tak lalai mendoakan agar Allah Swt. senantiasa memberikan kesehatan untuk kedua orangtua saya dan
ibu mertua, sehingga mereka bisa menjalankan ibadahnya dalam ketenangan.
Kedelapan,
di usia yang kian berkurang ini, saya bermohon agar selalu diberikan kesehatan
lahir dan batin, agar tetap bugar menjalankan semua amanah yang sudah diberikan maupun
yang mungkin akan bertambah di hari-hari depan.
Kesembilan,
ini yang paling membuat hati saya selalu bergetar ketika memasukkannya dalam doa-doa saya. Apalagi mencantumkannya dalam resolusi saya di tahun 2016. Saya ingin berhaji. Saya
berdoa dan sangat berharap, Allah Swt. memberikan waktu dan kesempatan kepada saya dan suami
untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5 pada tahun ini.
Aamiin
Ya Rabb ... semoga Engkau mendengar dan mengijabahnya. [Wylvera W.]