Rabu, 16 Desember 2015

Ibu Nies Agus DW Martowardojo

“Menjadi Ibu Rumah Tangga yang berhasil mengurus keluarga, mendukung suami dan membesarkan anak dengan baik adalah prestasi tertinggi seorang istri....”
Ibu Nies Agus Martowardojo (dokpri)
Sambutan hangat langsung terasa ketika kami tiba di rumah yang beralamat di Jl. Tirtayasa X No. 6 Jakarta Selatan itu. Sedikit pun tak terasa kesan kaku dan menegangkan karena senyum ramah pemilik rumah membuat saya begitu merasa nyaman untuk memulai obrolan. Sosok istri dari orang pertama di Bank Indonesia ini sangat ramah. Sesekali tawa renyahnya lepas meningkahi suasana wawancara sehingga terasa begitu akrab. 

Kehidupan masa kecil dan remaja Ibu Nies.
Wanita cantik bernama Berliantin Satyawati ini lahir di kota Malang, 10 Mei 1960 dari pasangan Soeharti dan Soeroso Partosugondo. Saya mengenalnya sebagai Ibu Agus DW Martowardojo, istri Gubernur Bank Indonesia. Ayahnya yang pernah bekerja di Kementrian Keuangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai membuat anak kedua dari empat bersaudara ini terbiasa dengan kehidupan birokrat. Ini tercermin dari pembawaan serta sikapnya yang tertata dengan baik. 

Saya dan Ibu Nies Agus DW Martowardojo di rumahnya yang asri
Ibu Nies, begitu panggilan akrabnya, sangat merasakan bahwa pendidikan yang telah diberikan oleh kedua orangtuanya sangat berpengaruh luas dan mendalam dalam perjalanan hidupnya. Meskipun didikan itu tidak terlalu otoriter - seperti tidak boleh melakukan ini dan itu - namun rambu-rambu yang diberikan kedua orangtuanya mampu membuat Ibu Nies dan ketiga saudaranya untuk mematuhi. “Orangtua saya itu tidak otoriter banget kok, tapi mereka tetap menanamkan nilai-nilai yang baik sehingga kami anak-anaknya mengerti mana yang boleh dan mana yang tidak untuk dilakukan,” begitu kenangnya.
Ibu Nies Agus menghabiskan masa anak-anak dan remajanya dengan bersekolah di SD dan SMP Tarakanita. Ketika naik ke kelas tiga SMP, beliau terpaksa pindah ke SMP Imanuel Medan, karena Sang Ayah dipindahtugaskan ke kota itu. Ketika kembali ke Jakarta, beliau melanjutkan SMA nya di Bulungan. Setelah lulus dari SMA, beliau meneruskan kuliah di Perguruan Tinggi Trisakti dengan mengambil jurusan Arsitektur Lanskap.

Rahasia Keharmonisan Rumah Tangga Bu Nies.
            Wanita yang punya hobi menata rumah, membaca, menonton film dan berkebun ini kembali berbagi kisah tentang perkenalan pertamanya dengan suami. “Saya bertemu Pak Agus tahun 1975. Pada saat itu beliau adalah mahasiswa FEUI dan teman dari kakak kandung saya, sehingga saya cukup lama mengenalnya dan kemudian kami menikah di tahun 1985,” ujarnya mengenang masa-masa manis perkenalan itu.
            Pernikahan mereka yang sudah berjalan harmonis selama 28 tahun ini telah dikaruniai 2 anak laki-laki. Anak pertama bernama Adri Prasetyo (27 tahun) yang saat ini sudah bekerja di Astra Internasional. Lalu putra kedua mereka bernama Aswin Dwianto (21 tahun) yang saat ini masih kuliah di Monash University, mengambil jurusan Business and Finance.
Bu Nies bersama keluarga (suami dan kedua putranya)
            Ibu Nies sudah mendampingi suami yang selama ini bekerja di berbagai instansi, mulai dari Bank Asing, Bank Nasional, Bank BUMN, sebagai Menteri Keuangan dan hingga saat ini menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Selama itu kehidupan rumah tangga mereka tak mengalami keguncangan dan berjalan langgeng serta harmonis.
            Ketika ditanya tentang rahasia sukses dalam menjaga kelanggengan rumah tangga, wanita yang murah tertawa dan penyuka segala jenis warna ini mengatakan, “Kesuksesan itu relatif dan tidak bisa diukur dengan angka-angka atau menilai pencapaiannya secara pribadi. Namun, apa yang sudah saya dan suami jalani selama 28 tahun ini didukung oleh rasa respect satu sama lain. Kami selalu berusaha membina komunikasi yang baik sehingga semua masalah Insya Allah dapat dipecahkan secara bersama-sama.”
            Selain sebagai istri, Ibu Nies juga menjalankan perannya sebagi Ibu dari kedua anaknya. Membesarkan, memberikan pendidikan yang baik, menanamkan nilai-nilai kehidupan yang positif, sehingga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang Insya Allah berguna bagi negara dan bangsanya. “Menjadi ibu rumah tangga yang berhasil itu adalah sebuah prestasi tertinggi dari seorang istri. Saya selalu mensyukuri pernikahan yang sudah berlangsung selama 28 tahun ini dengan memiliki keluarga yang sehat, dapat diterima dengan baik di masyarakat. Tak henti-hentinya saya berdoa agar semua ini berlangsung sampai akhir hayat,” tambahnya ketika membahas masalah prestasi.

Sikap dalam mendampingi suami bekerja.
            Ibu Nies Agus Martowardojo ikut memberikan masukannya sejalan dengan tema Majalah Insani yang diangkat pada edisi itu. Ketika saya menanyakan bagaimana tanggapan beliau tentang sikap atau pilihan istri, ketika suami yang notabene adalah pegawai Bank Indonesia saat diberi amanat untuk pindah tugas sementara ke luar negeri, beliau mengatakan, “Istri itu adalah soulmate bagi suaminya, begitu juga sebaliknya. Jadi menurut saya, mendampingi suami saat dipindahtugaskan itu sangat penting karena dengan adanya istri yang mendampingi, suami akan bisa lebih fokus dan berkonsentrasi menjalankan tugas dan pekerjaannya. Tapi, jika ada sebuah kendala yang sulit untuk menentukan pilihan ikut suami atau tidak, maka janganlah dibuat menjadi dilema yang berkepanjangan karena semua masalah ada solusinya. Jika itu dibicarakan dan diputuskan bersama maka hasilnya akan jadi baik untuk semua anggota keluarga.”
            Sebagai istri dari orang yang memegang jabatan tertinggi di Bank Indonesia, wanita penyuka hampir seluruh masakan Indonesia dan Internasional ini juga selalu bersyukur bahwa Allah SWT telah memberikan amanah yang luar biasa mulia untuk sang suami. Penyuka novel-novel romance ini juga menambahkan bahwa beliau selalu berharap agar suami dapat menjalankan tugas dan amanatnya dengan baik. “Saya tahu bahwa Pak Agus selalu mempunyai niat yang baik dan tulus dalam menjalankan pekerjaannya. Saya juga berharap agar beliau dapat diterima dengan baik serta mendapatkan dukungan dari seluruh pimpinan dan karyawan BI, sehingga dapat mewujudkan kinerja yang baik serta bermanfaat bagi bangsa dan negara dan khususnya Bank Indonesia sendiri,” begitu tambahnya.

Tanggapan tentang PIPEBI dan Majalah Insani.
            “PIPEBI menurut saya adalah sebuah organisasi yang mulia, karena mampu menghimpun para istri pegawai BI yang kemudian dapat menjalankan aktivitasnya, bermanfaat bagi anggota maupun keluarga besar Bank Indonesia serta masyarakat sekitarnya. Yang terpenting adalah organisasi ini mampu menjalin hubungan serta komunikasi yang baik antara pengurus dan anggotanya,” ungkap beliau. Selain itu beliau juga berharap agar PIPEBI mampu menjalankan fungsinya secara profesional, tertib organisasi, tertib anggaran dan senantiasa memberikan manfaat bagi anggotanya.
Suguhan pembuka saat bincang-bincang berlangsung (dokpri)
            Menurut beliau, semua istri dari pegawai Bank Indonesia diharapkan senantiasa dapat menjadi pendamping dan pendukung para suami dalam menjalankan tugasnya. Para istri memiliki tugas yang mulia, yaitu memberi dukungan moril dan motivasi untuk suami sehingga mampu bekerja dengan penuh integritas serta bekerja secara profesional. “Semua istri pegawai BI adalah anggata PIPEBI, namun kita harus menyadari bahwa sebagai istri pegawai BI dalam hal mendukung suami tidaklah perlu terlalu ikut campur atau memasuki ranah kedinasan sang suami. Kita harus tahu batas-batasnya,” ujar beliau menegaskan.
            Selanjutnya untuk Majalah Insani, Ibu Nies mengatakan, “Buat saya, Insani sudah bagus, isinya lengkap. Ada rubrik untuk pendidikan, keluarga, kesehatan, kuliner, serta mengakomodir kegiatan-kegiatan PIPEBI dari seluruh cabang dan perwakilan BI, sehingga para istri/anggota PIPEBI bisa saling mengetahui kegiatan dan mendapatkan informasi yang bermanfaat,” pungkasnya mengakhiri bincang-bincang kami. [Wylvera W.]

8 komentar:

  1. asyik nih aku contek rahasia harmonis keluarganya,sama-sama anaknya cowo pula :)

    BalasHapus
  2. Bu Nies ayu dan anggun ya mbak Wiek. Aih pingin kaya mbak Wiek bisa wawancara beliau :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Ifa.
      Aku bisa mewawancarainya juga karena kebetulan jadi pemred majalah ibu-ibu BI ini, Mbak. :)

      Hapus
  3. cantik banget ibunya.... aih keren..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saja Bu Nies bisa membaca ini, pasti dia senang. :)

      Hapus
  4. keluarga yang harmonis dan pastinya banyak yang bisa kita contoh dengan baik ya mba. Saya suka baju kurung dan kebaya serta kainnya. Indonesia bangeeet :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak.
      Kalau pas ada event di BI yang dihadiri Bu Nies dan Pak Gubernur,aku suka melihat pasangan ini. Trus Bu Nies memang selalu cantik dan pintar pilih busana. Selalu pas dan enak dipandang.

      Hapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...