Kamis, 15 Oktober 2015

Malam Apresiasi Seni Islami


 
Lihatlah betapa ekspresifnya mereka (foto: Pak H.Toto)

            Anak-anak adalah bagian dari seni. Bahkan dunia mereka sudah merupakan wujud dari seni itu sendiri. Namun terkadang kita lalai untuk memberikan apresiasi. Kesibukan para orangtua dijadikan alasan untuk keabaian itu. Padahal, meskipun tidak mereka utarakan, anak-anak itu membutuhkannya. Hal ini terbukti saat saya menyaksikan pagelaran yang bertajuk “Malam Apresiasi Seni Islami” di halaman Masjid Al Hidayah Perum Bumi Bekasi Baru. Wajah sumringah anak-anak sungguh menjadi warna indah malam itu.

Remaja Masjid (Risalah) dan para Bapak menyiapkan panggung sederhana
            Beberapa hari sebelum memasuki tahun baru Islam 1437 Hijriah kemarin, tiba-tiba terlontarlah ide spontan. Yang saya tahu, semua bermula dari obrolan yang sering kami lakukan di grup whatsapp. Di dalam grup berkumpul para jema’ah Masjid Al Hidayah yang terdiri dari warga Rt. 1 sampai dengan Rt. 5. Di sanalah tempat kami menyambung silaturahmi, bertukar informasi seputar kebutuhan jema’ah, berbagi pengalaman, syi’ar, bertukar pengetahuan seputar kajian Islam, dan lain sebagainya. Saya sendiri belum lama bergabung, namun mampu membuka cakrawala saya tentang arti kebersamaan dalam balutan nuansa Islam.

Ibu-ibu siap menyajikan hidangan camilan (dokpri)
          Kembali ke ide spontan yang saya sebutkan di atas. Pak Haji Toto Usprianto selaku Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Hidayah tiba-tiba mengajukan usul. Awalnya usul itu ditujukan kepada para bapak. Pak Haji Toto ingin menampilkan sesuatu yang bernuansa religi di malam 1 Muharram 1437 H. Namun, begitu ide terlontar, tentulah berkembang sedemikian rupa. Hingga akhirnya mengarah pada anak-anak. 

Suasana malam apresiasi seni (foto: Adi)
            Tibalah hari dan waktu yang ditunggu-tunggu. Singkat cerita dan tanpa banyak pertimbangan, akhirnya anak-anak pun dipersiapkan untuk tampil. Panggung hiburan untuk menggelar pentas seni Islami juga sudah siap. Saya tidak melihat langsung bagaimana saudara-saudara saya mempersiapkannya. Yang saya tahu setiap tahapan dari proses persiapan selalu di-share di grup WA. Salut!
Jangan dikira kalau persiapan itu memakan waktu berminggu-minggu. Tidak samasekali. Hanya beberapa hari saja dan justru terkesan mendadak. Namun mampu memberikan tampilan yang luar biasa berkesan. Ya, bagi anak-anak kami terutama. Saya menjadi saksi penampilan keren mereka malam itu. Anak-anak (dari usia 5 – 10 tahun) digilir untuk menunjukkan kemampuannya. Ibu Wiwiek Rosa yang memandu acara malam itu sangat interaktif. Anak-anak seolah dibuat senyaman mungkin untuk siap tampil. Mereka juga terlihat sabar menunggu giliran. 

Pak H. Toto (dokpri)
Acara diawali oleh sambutan pertama dari Bapak H. Toto Usprianto selaku Ketua DKM Masjid Al Hidayah. Dalam sambutannya, Pak Toto sangat senang karena niatan spontanitas beliau di grup akhirnya bisa terealisasi malam itu. Semua tidak bisa lepas dari rasa kebersamaan para jema’ah yang terlibat dalam persiapannya. 

Bapak K.H. Dr. Ahmad Safi'i Mufid (dokpri)
Sambutan dilanjutkan oleh Bapak K.H. Dr. Ahmad Safi’i Mufid, selaku Pembina dan Penasihat DKM Masjid Al Hidayah. Dalam sambutan singkatnya, Bapak Kyai melakukan kilas balik sejarah singkat Masjid Al Hidayah. Beliau tak lupa memberi apresiasi setiap tahapan proses, mulai dari berdiri hingga sekarang masjid kebanggan kami tersebut telah mampu melahirkan banyak manfaat dan kemaslahatan bagi ummat. Khususnya bagi warga muslim RW. 12. Hal itu menurut beliau juga tak lepas dari rasa ukhuwah yang tinggi di antara para pengurus dan jema’ahnya. Subhanallah ....

Siap-siap membawakan "Tari Shalawat Putri" (dokpri)
Selepas sambutan, anak-anak pun siap untuk tampil di atas panggung. Mulai dari tarian yang berjudul “Tari Shalawat Putri”, “Tari Shalawat Putra”, “Hapalan Surah”, dan “Hapalan Hadist” menghiasi malam 1 Muharram yang syahdu itu. Saya khusyuk menonton aksi anak-anak itu. Mereka terlihat begitu bangga karena diberi kesempatan untuk menunjukkan apa yang selama ini mereka pelajari. 
"Tari Shalawat Putra" (dokpri)
Hapalan Surah (dokpri)
Wajah-wajah mereka menunjukkan ekspresi bahagia karena orangtua mereka tak lupa menggelar momen apresiasi tersebut. Di sini poin pentingnya menurut saya. Ketika mereka diberi kesempatan untuk mengekspresikan apa yang mereka paham, lalu orangtua memberi apresiasi yang positif, kloplah sudah. Anak-anak itu akan merasa semakin percaya diri untuk meraih harapan dan cita-cita mereka. Tentunya, mereka juga Insya Allah akan merasa semakin nyaman, karena koridor yang diberikan benar-benar dalam tatanan ke-Islaman sebagai agama yang mereka yakini.

Trio Faraz, Fariz, dan Romi (dokpri)
Karena acara itu cenderung pada aksi spontanitas, saya tidak mengira kalau selain anak-anak masih ada penampil lainnya. Ternyata tidak hanya anak-anak, bahkan remaja pun diberi kesempatan untuk tampil melantunkan lagu-lagu religi. Saya benar-benar larut dalam suasana.
Lagi-lagi, saya pikir acara malam itu sudah usai selepas penampilan para remaja, ternyata masih ada dua penampilan yang menjadi kilmaksnya. Kata-kata renungan dari Ustadz Zainal Mutaqin Hasan dan puisi yang dibacakan oleh Pak Haji Toto benar-benar jadi pembungkus yang indah “Malam Apresiasi Seni Islami” tersebut.

Pak H. Toto membacakan puisi yang inspiratif
Ibarat evaluasi, “Malam Apresiasi Seni Islami” itu seolah memberi gambaran sejauh mana sudah anak-anak kami mampu menyerap ilmu yang mereka dapat dari guru-guru Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Masjid Al Hidayah selama ini. Dan, mereka mampu. Selain itu, seiring dengan 1 Muharram 1437 H, semua yang hadir seolah juga diajak mengevaluasi diri agar mampu hijrah menuju ketakwaan yang sesungguhnya. Allahu Akbar! [Wylvera W.] 

8 komentar:

  1. subhanallah, senengnys jika pengurus masjid dsn warga kompak begini, bd tetcipta lingkungan yg baik utk tumbuh dsn berkembangnya anak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dan saya menjadi bagian di dalamnya. Semoga seperti ini terus. Aamiin. :)

      Hapus
  2. Barokalloh... Semoga ukuwah yg ada dapat terus di lestarikan hingga beberapa generasi mendatang...Aamiin

    BalasHapus
  3. anak-anak penerus bangsa dan agama ya Mbak, di sini ada mabit untuk memperingati tahun baru islam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Insya Allah, Mbak. Doakan mereka istiqomah ya. :)

      Hapus
  4. Alhamdulillah, smg d kesempatan lain, bisa max memberikan syiar , dan anak2 telah terbiasa , tampil, mengaktualkan diri, hingga menjadi jiwa pemberani dlm kebenaran,salut u kepemimpinan p h.Toto dkk

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...