Senin, 26 Mei 2014

Liebster Award, Tanda Persahabatan dari Saya



            Kemarin saya sempat mengintip sekilas postingan tentang Liebstar Award berantai di grup KEB. Seru juga ternyata menemukan sesuatu yang ingin kita ketahui dari seseorang. Apalagi sesuatu itu begitu unik dan memberi inspirasi bagi kita. Di tengah rasa terkesan ini, tiba-tiba saya menerima Liebstar Award dari Haya Aliya Zaki. Saya yakin (tanpa bermaksud ge-er...qiqiqi), mungkin sebenarnya sahabat saya ini (begitu saya memposisikannya dalam episode kehidupan saya belakangan ini) sudah paham betul dengan segala sesuatu tentang saya. Tapi, saya tetap tersanjung dengan permintaannya melanjutkan Liebstar Award ini. Terima kasih, Haya! Baiklah...here we go!
Foto dari sini

Sebelumnya, kita baca dulu aturan mainnya.
1.     Post award ke blog kamu.
2.  Ucapkan terima kasih kepada blogger yang memberikan award ini kepada kamu dan sertakan linkback ke blognya.
3.     Share 11 hal tentang diri kamu.
4.     Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepada kamu.
5.      Pilih 11 blogger lain dan berikan 11 pertanyaan yang kamu ingin mereka jawab.

Inilah 11 hal tentang saya.
1.     Ibu dua anak yang gemar menulis dan berbagi kegiatan lewat blog.
2.   Selalu ingin dekat dengan dunia anak-anak, untuk itulah saya tetap enjoy menulis cerita untuk anak serta menekuni profesi  sebagai guru ekskul jurnalistik dan menulis di sebuah Sekolah Dasar Islam Bekasi.
3.  Suka berkhayal mendapat uang banyak agar saya bisa membeli sebuah lahan lalu mendirikan tempat kegiatan belajar mengajar gratis untuk menampung anak-anak jalanan, anak-anak pemulung, atau anak-anak yang menyimpan mimpi menjadi penulis tapi tak punya uang untuk mewujudkannya.
4.  Sesekali merasa sedih karena merasa bahwa apa yang sudah saya lakukan belumlah maksimal buat anak-anak tak mampu di luar sana.
5.  Penggemar eskrim. Kalau bukan lantaran kolesterol yang mulai mengganggu saya akan menyantap jenis eskrim apa saja. *kunyah belimbing*
6.  Yang ini bukan karena kolesterol. Sejak zaman dahulu kala saya enggak suka sama daging kambing. Hehehe....
7.    Kurang suka bersikeras, baik di medsos maupun di dunia nyata. Saya biasanya memilih mundur ketimbang ngotot-ngototan, kecuali kalau sudah kelewatan banget ya. Kalau memunginkan saya akan ambil jalan komunikasi secara personal dengan orang yang terang-terangan melukai hati saya tanpa seisi dunia harus mendengarnya tapi kalau gak mungkin ya sutralah, berdoa saja semoga ada jalan agar kami bisa kembali berdamai, siapa pun dia orangnya.
8.     Banyak yang bilang saya tipe penyabar dan pemaaf (Alhamdulillah). Memang seperti itulah sesungguhnya. Saya paling nggak bisa mendendam dan marah berkepanjangan, apalagi kalau sudah diajak shopping dan makan gratis dijamin langsung meleleh. Jiahahahaha...ngarep banget ya?
9.     Suka dijadikan tempat curhat. Curhatan teman-teman itu menjadi pembelajaran juga  bagi saya. Satu lagi, saya jadi ikut belajar mencari solusi layaknya psikolog (yang amatiran sih). Hahaha....
10.  Saya senang menulis tapi nggak begitu getol untuk ikutan lomba-lomba. Sesekali mau, tapi tidak terlalu gencar. Bukan karena nggak tergiur sama hadiahnya atau ingin menguji kemampuan lewat lomba-lomba tersebut, tapi memang begitulah saya. Meskipun saya suka kagum sama teman-teman yang selalu memenangi lomba di medsos, tapi untuk diri sendiri saya tidak begitu terpicu mengikutinya. Saya lebih memilih menulis untuk memuaskan hati lewat cara saya. Mungkin di sini letak kekurangan saya sebagai penulis ya? Kurang eksis di dunia lomba. Nggak apa-apa deh, yang penting saya tetap enjoy menjalani profesi ini.
11.  Sejak mengenal facebook, saya seolah tak bisa lepas dari pesonanya. Maka jangan heran dan maaf kalau jadi bikin bosan yang membacanya ya kalau hampir setiap hari ada update status baru di facebook saya. Hehehe....

11 pertanyaan yang harus saya jawab.
1.      Sejak kapan ngeblog?
     Sejak akhir 2007 saya sudah aktif di multiply. Waktu itu isi multiply saya hanya seputar artikel-artikel ringan, tentang kegiatan saya dan keluarga selama tinggal di Amrik. Ditambah sedikit tentang dunia menulis karena waktu itu saya bergabung di FLP Amerika Kanada. Setelah multiply tak ada lagi saya beralih ke blog sejak tahun 2011 hingga saat ini.

2.     Apa manfaat ngeblog?
Sebagai terapi jiwa.
Dulu saya kalau lagi sumpek suka curhat di buku diary. Malah sampai sekarang beberapa dari buku diary (zaman SMP/SMA/kuliah) itu masih saya simpan. Dulu juga, saya tipe orang yang nggak pandai curhat sama orang lain. Kalau saya kesal atau marah saya lebih memilih memuntahkannnya di buku diary. Tapi, ternyata waktu sedikit banyak bisa mengubah kebiasaan. Setelah menikah, punya anak, dan umur bertambah, keterampilan lisan saya pun tiba-tiba terasah. Anak-anak menyebutnya “cerewet”. Wuakakaka....
Sejak itu, kegiatan curhat di diary pun terhenti. Lalu, apakah saya lantas curhat di blog? Oh, no! Curhatan saya lebih kepada berbagi tentang kegiatan-kegiatan yang sudah saya lakukan. Mengapa saya mengatakan bahwa ngeblog adalah terapi jiwa? Ya, ketika saya menulis tentang sesuatu lalu pembaca berkunjung serta mengomentari tulisan saya dan menilai apa yang saya lakukan itu bisa menginspirasi mereka, itu menjadi kepuasan tersendiri yang bisa menghangatkan jiwa.
Menambah teman dan wawasan.
Dipercaya jadi pembicara/pemateri karena konten blog.

3.      Hal bahagia atau sedih yang dialami saat ngeblog?
Saya memang tak pernah peduli tentang hal-hal menyedihkan selama ngeblog sehingga saya merasa hampir semua kegiatan ngeblog saya memberikan kebahagiaan? Apalagi saat saya diminta menjadi pemateri di beberapa event pelatihan menulis untuk anak-anak lantaran mereka sempat mengintip konten blog saya yang bercerita tentang kegiatan tersebut. Wuiiih! Bahagia sekali rasanya. Jadi, jujur saja saya memang nggak pernah mengalami hal-hal sedih saat ngeblog. Bagi saya, ngeblog adalah kegiatan yang justru menyenangkan.

4.   Tuliskan tiga tempat yang ingin dikunjungi dan apa alasannya?
           Mekkah.
        Meskipun saya sudah pernah mengunjungi Mekkah saat umroh  beberapa waktu lalu, namun  keinginan untuk menunaikan ibadah haji tetaplah menjadi niatan yang ingin sekali saya wujudkan.
          Keliling Indonesia.
      Saya pencinta batik dan kain-kain nusantara tapi belum memiliki koleksi yang lengkap. Setelah sempat mewawancari salah satu istri Deputi Gubernur Bank Indonesia yang begitu concern pada tekstil Indonesia yang mengoleksi ratusan jenis kain batik beberapa waktu lalu, saya jadi terobsesi untuk mengoleksinya dengan cara berkeliling nusantara tentunya.
         Venezia.
       Alhamdulillah, saya telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menyinggahi beberapa negara yang bagi saya begitu indah. Namun, kalau masih diizinkan, saya masih menyimpan mimpi untuk bisa mengunjungi Venezia, kota romantis yang hampir seluruhnya dikelilingi air itu. Membayangkan saya, suami dan anak-anak kami menaiki gondola mengelilingi kota menjadi impian yang ingin sekali saya wujudkan.

5.  Apa yang ingin dicapai tahun ini?
    Sudah lama sekali saya dan keluarga tak melakukan perjalanan bersama. Saya ingin sebelum tahun ini berakhir, kami sekeluraga diberi kesempatan untuk kembali melakukan traveling ke kota menarik yang ada di luar atau dalam negeri. Satu lagi, saya ingin buku Islami untuk anak-anak yang pernah saya garap bisa terbit di bulan Ramadan tahun ini.

6.   Buku atau film apa yang menjadi inspirasi selama ini?
    Buku cerita anak Trio Detektif (hampir semua judul) karya Alfred Hitchcock, karya Road Dahl, karya Enid Blyton, dan cerita-cerita anak yang unik yang ditulis oleh penulis tanah air. Kalau untuk film anak sih ada beberapa yang sampai sekarang masih melekat di ingatan saya, antara lain Lion King, Brother Bear, dan Finding Nemo yang semuanya mengisahkan tentang pengorbanan dan keluarga. Saya juga suka sama film The Sixth Sense yang mengisahkan tentang anak indigo. Alur ceritanya bagi saya sangat luar biasa. Kalau penonton lain mungkin melihat point of view (POV) film itu dari pemeran anak yang memilki indera keenam, tapi saya justru melihat kehebatan film tersebut dari tokoh utamanya yang ternyata sudah meninggal. Dia bisa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya lewat media si anak yang memiliki indera keenam itu. Karena penasaran saya akhirnya menulis novel Misteri Anak Jagung yang berkisah tentang anak indigo.

7.    Hobi.
Wisata kuliner, traveling, nonton, daaan... nyanyi *disoraki rame-rame*

8.    Siapa sosok yang menjadi inspirasi?
    Mama, almarhumah Nenek, dan almarhum Kakek. Mereka memiliki karakter yang mirip yaitu penyabar, penyayang, tak pandai marah, sangat mengayomi serta nyaman untuk tempat berbagi cerita.
  Papa dan suami. Karakter mereka yang keras dan tegas menjadi penyeimbang bagi pembentukan kepribadian saya.

9.   Momen paling bahagia?
    Saat saya menerima hadiah umroh gratis dari salah satu sponsor acara. Kebahagiaan itu semakin lengkap ketika suami mau ikut berumroh bersama saya walaupun dia harus membayar karena hanya saya yang diberi tiket dan akomodasi gratis. Umroh berdua dengannya menjadikan momen yang tak terlupakan sampai kapan pun.

10.  Momen sedih?
     Ketika Kakek saya meninggal. Kata keluarga besar dari Mama, saya adalah cucu kesayangan Kakek dan Nenek. Hampir sebagian masa kanak-kanak saya dihabiskan bersama mereka. Saya merasa kebersamaan saya dengan Kakek belumlah cukup. Beliau meninggal saat saya masih kelas 2 SMP.
    Ketika Nenek saya meninggal saat saya masih berada di Amrik. Tiga hari saya tak berselera makan, lemas dan hampir terjatuh di kamar mandi. Betapa sedih rasanya karena saat saya berangkat beliau sempat bertanya, “Bisakah kita jumpa lagi nanti ya? Berapa lama kau di sana?” Lalu, ketika dia sakit dan akhirnya meninggal saya tak bisa melihatnya untuk terakhir kali. Aaah...sediiih.

11.  Dua hal menggambarkan tentang diri saya.
      Penyayang. 
      Ramah.
      Enggak pelit (katanya sih), eiiits kelebihan ya? Biarin ah. 

Tuntas sudah saya menjawab semua pertanyaan. Berikutnya, Liebstar Award saya serahkan kepada 11 sahabat saya lainnya (semoga nggak keberatan ya) dengan pertanyaan yang masih sama (biar saya nggak repot lagi mikir pertanyaannya, qiqiqi). Btw, hihihi ... semoga sebagian nama (para makmin KEB) yang saya colek di bawah ini mau meluangkan waktunya memberi jawaban ya. Etapi kalau nggak ada waktu buat melanjutkannya pun tak apa-apa. Santai saja. Tapiii, kalau mau mengerjakannya ya saya nggak bisa memberi apa-apa selain senyum termanis dan ucapan terima kasih. Terima kasih ya!

1.      Nelfi Syafrina
2.      Fita Chakra
3.      Irma Senja
4.      Alaika Abdullah
5.      Mira Sahid
6.      Indah Julianti Sibarani
7.      Meti Mediya
8.      Waya Komala
9.      Lusiana Trisnasari
10.  Sary Melati
11.  Lydia Fitrian

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...