Jakun dan Puber
Dimuat di Koran Republika, Leisure Rubrik Buah Hati
Selasa, 8 Mei 2012
Saya
terusik dengan pertanyaan anak laki-laki saya tentang jakunnya yang tak kunjung
terlihat di lehernya.
“Mengapa
jakunku belum muncul, Bu?” tanya Khalid bingung.
“Sabar dong, belum waktunya,” jawab saya
singkat.
“Umurku
kan sudah sebelas tahun lebih lima bulan, masak belum waktunya sih,” ujarnya
lagi membuatku tersenyum.
Mungkin karena tak puas dengan
jawaban dan tanggapan saya, Khalid semakin sering membahas masalah jakun ini
dengan kakaknya. Saya menangkap kecemasan Khalid dengan tanda-tanda baligh yang
belum juga datang pada dirinya. Sementara Mira, dengan bangga mengatakan kalau
dirinya sudah baligh dan sempurna jadi anak gadis sesungguhnya. Khalid semakin
penasaran dan kembali meraba-raba lehernya.
“Kenapa dengan lehernya?” tanya saya
yang sejak tadi memerhatikan Khalid.
“Belum numbuh juga jakunnya,”
jawabnya dengan ekspresi datar. Saya kembali tersenyum.
“Sini deh, biar Ibu jelaskan,” kata
saya memancing Khalid dan Mira mendekat dan mulai tekun mendengar.
“Penting ini, Kak!” komentar Khalid
dengan mimik lucu. Saya tersenyum.
“Ibu pernah membaca di buku, bahwa
laki-laki yang sudah memasuki masa puber, biasanya jakun di lehernya akan
menonjol keluar. Nah, karena Khalid belum memasuki tahapan puber itu, bisa saja
jakunnya belum muncul,” kata saya mengawali penjelasan tentang jakun.
“Katanya lagi, ternyata jakun bukan
hanya dimiliki oleh laki-laki saja lho. Perempuan juga punya jakun, tapi
ukurannya jauh lebih kecil dari laki-laki dan tidak akan kelihatan,” tambah
saya lagi.
“Oh, gitu ya Bu? Makanya enggak
kelihatan di leher Kakak,” komentar Khalid sambil melirik ke Mira.
“Lalu, bagaimana dengan baligh dan
puber itu?” tanya Khalid lagi.
“Nah, kalau baligh pada anak
laki-laki itu ditandai dengan ihtilam, yaitu keluarnya mani karena mimpi, yang
sering disebut dengan mimpi basah. Ihtilam ini tidak bisa dipastikan oleh umur
lho. Bisa umur 12, 15 atau bahkan 17 tahun. Lalu, mulai tumbuh rambut di bagian
tubuhnya. Sementara, kalau anak perempuan, sebenarnya hampir sama dengan anak
laki-laki, bedanya anak perempuan ditandai dengan datangnya haid, berkembangnya
alat reproduksi, dan tumbuhnya payudara,” ujar saya lagi.
“Alat reproduksi itu untuk punya
anak kan, Bu?” sela Khalid lagi.
“Iya, betul!” jawabku.
“Iya, guruku juga bilang begitu!”
seru Khalid teringat penjelasan gurunya.
“Lalu,
biasanya setelah itu untuk anak laki-laki diikuti dengan munculnya jakun di
leher. Untuk laki-laki dan perempuan diringi dengan pertambahan tinggi badan, lebih
sering berkeringat, tumbuh jerawat. Mulai tertarik sama lawan jenis. Nah, ini
yang disebut puber tadi,” ujar saya lagi memberi penjelasan lebih lengkap. Saya
berharap, anak-anak saya paham dengan penjelasan sederhana itu.
“Oh, oke. Sekarang aku ngerti deh.
Aku kan belum mimpi basah, makanya belum baligh, belum tumbuh jakun dan kumis,”
timpal Khalid mulai memahami.
“Kalau sudah baligh, maka kalian
sudah wajib mengerjakan ibadah dan seluruh amalan wajib yang diperintahkan
Allah SWT. Selama ini kalian mengerjakan itu supaya menjadi terbiasa. Dari suka
menjadi butuh dan takut berdosa kalau meninggalkannya,” kata saya mengakhiri
penjelasan tentang kewajiban mereka setelah baligh.
Sebelum
menutup obrolan, saya bertanya kepada Mira yang tak pernah mengajukan
pertanyaan sejak saya memberi penjelasan.
“Mira sudah mengerti ya?” pancing
saya.
“Sudah dong,” ujarnya sambil menaruh
telapak tangannya di kepala Khalid. Akhirnya kami sama-sama tertawa melihat
Khalid kembali memasang mimik lucu di wajahnya. [Wylvera W.]
Syarat mengirim tulisan ke Leisure Rubrik Buah Hati, Republika:
- Berisi kisah orangtua (ayah atau ibu) dengan buah hati mereka.
- Panjang tulisan 300 - 400 kata.
- Sertakan foto Anda dan buah hati.
- Kirim ke leisure@ro.republika.co.id
- Cantumkan biodata singkat dan nomor rekening di akhir naskah.
Syarat mengirim tulisan ke Leisure Rubrik Buah Hati, Republika:
- Berisi kisah orangtua (ayah atau ibu) dengan buah hati mereka.
- Panjang tulisan 300 - 400 kata.
- Sertakan foto Anda dan buah hati.
- Kirim ke leisure@ro.republika.co.id
- Cantumkan biodata singkat dan nomor rekening di akhir naskah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar