Kamis, 07 Maret 2013

Kunjungan ke Kepala Lapas Klas IIA Anak Pria, Tangerang



             Semua berawal dari niat yang tulus untuk memberikan sesutau yang bermanfaat kepada anak-anak di Lapas Klas IIA Anak Pria, Tangerang. Saya mengusulkan untuk diberi izin membuka pelatihan menulis bagi anak-anak lapas tersebut. Keinginan saya disambut hangat oleh Ketua Gerakan Peduli Remaja (GPR), Suci Susanti.           
          Sesuai dengan janji kami, rombongan GPR pun hadir di rumah saya siang itu, Kamis, 28 Februari 2013. Mereka yang hadir adalah Suci Susanti (ketua), Lisya Marlina (bendahara), Siti Edas Nurfirdausia (humas) dan Nadia (sekretaris). Merasa tersanjung sekali rasanya saya menerima kedatangan mereka. Dan, kami pun berbincang sambil mendiskusikan konsep yang akan dijalankan untuk kegiatan pelatihan menulis di lapas itu. Selain itu kami juga menyepakati hari dan tanggal untuk menyampaikan permohonan izin kepada Kepala Lapas.

Kunjungan GPR ke rumah sya
           Pada tanggal 5 Maret 2013, seusai dengan kesepakatan, saya pun diajak untuk ikut serta menjumpai Bapak Kepala Lapas Anak Pria, Tangerang. Saya dan Suci berangkat dari Pondok Kelapa sekitar pukul 10 pagi. Kami berjanji dengan teman-teman lainnya untuk berkumpul di satu tempat agar bisa berangkat bersama-sama menuju Tangerang. Perjalanan menuju lapas dilanjutkan kembali pada pukul 11.00 WIB
           Perjalanan menuju Lapas Anak Pria, Tangerang pun akhirnya menghabiskan waktu sekitar 1 ½ jam. Tiba di Tangerang, kami tak langsung menuju lapas. Karena waktu zuhur sudah tiba, saya dan teman-teman GPR pun menunaikan sholat zuhur terlebih dahulu di Masjid Al-A’Zhom, yang terletak persis di belakang lapas. 

            Selesai makan siang, barulah kami bergerak menuju lapas. Sampai di sana kami pun disambut baik oleh wakil Kalapas dan langsung diantarkan ke ruang Kepala Lapas Klas IIA Anak Pria Tangerang, Heni Yuwono. Perkenalan pun dimulai. Ketua GPR juga memperkenalkan saya, yang nantinya akan menjadi Trainer di pelatihan menulis. Selebihnya kebersamaan kami diisi oleh cerita/pengalaman Pak Heni Yuwono.

Di ruang kerja Kalapas
            Bapak Heni Yuwono sebelumnya sempat menjadi Kepala Lapas Klas IIA Anak Pria di Kupang. Selama menjabat di sana, tentunya banyak sekali pengalaman Pak Heni Yuwono yang membuat dada kami bolak-balik berdentum lebih kencang dari biasanya. Kasus-kasus yang menyebabkan anak-anak itu akhirnya sampai dijebloskan ke penjara membuat hati ini terenyuh menyimaknya. Untuk penjara anak di Kupang, kasus pemerkosaan menjadi mayoritas, di samping kasus narkoba, dan pembunuhan.

 
            “Di Kupang, perbuatan asusila untuk anak di bawah umur seperti menjadi barang biasa bagi anak-anak itu,” ujar Heni Yuwono kembali membuat jantung saya berdegup kencang.
Menurut Heni Yuwono, hal itu disebabkan oleh tradisi kehidupan keluarga di sana. Tempat tinggal mereka yang tak memiliki sekat seperti layaknya sebuah rumah yang menghimpun satu keluarga, membuat kebiasaan yang dilakukan oleh orangtua mereka sebagai sepasang suami istri menjadi sesuatu yang tak tabu lagi untuk dilihat (walau tanpa sengaja). Inilah yang bertahun-tahun mereka rasakan dan simpan. Dan, menjadi sulit untuk membendung hasrat libido ketika muatan didikan agama tak cukup dari orangtua dan lingkungan.
            Begitulah, diselingi menyimak pengalaman berharga dari Pak Heni Yuwono, akhirnya izin untuk menggelar pelatihan menulis di Lapas Anak Pria, Tangerang pun kami peroleh. Kepala Lapas itu begitu antusias menyambut rencana baik ini. Beliau juga memberikan contoh sebuah buku kumpulan kisah dari balik jeruji yang pernah ditulis oleh anak-anak lapas di Kupang.
Buku Antologi anak-anak Lapas Kupang
            “Insya Allah, pelatihan menulis ini nanti bisa melahirkan buku semacam ini atau mungkin bisa lebih bagus dan lebih menyentuh lagi,” harapnya kepada saya. Harapan itu tentu saja menjadi motivasi saya agar bisa mewujudkannya.
Insya Allah, Rabu, 13 Maret 2013 pelatihan akan dibuka dan dimulai secara resmi. Besar harapan saya dan Gerakan Peduli Remaja yang diketuai oleh Suci Susanti agar pelatihan menulis ini kelak bisa melahirkan buah karya dari anak-anak lapas tersebut. Aamiin. []

2 komentar:

  1. Insya Allah semua berjalan lancar dan anak-anak tersebut bisa punya karya ya :)

    BalasHapus
  2. @Indahjuli: Aamiin... iya itu yang diharapkan. ;)

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...