Sambil Menyelam Minum Air

Pulang ke kampung halaman adalah sebuah momen yang paling menyenangkan buat saya. Biasanya ini kami lakukan setiap tahun ketika menjelang lebaran Idul Fitri. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan, jadilah tradisi mudik terabaikan selama dua tahun berturut-turut. Sudah dua tahun saya dan suami tak pulang ke Medan, kota kelahiran kami. Begitu kemarin suami kembali memutuskan untuk mudik, di kepala saya langsung muncul beragam rencana yang akan saya lakukan di kota kelahiran saya tercinta.

Berpose sesaat sebelum on air. :)

Selain melepas kerinduan bersama keluarga besar, tentu saja wisata kuliner menjadi prioritas juga di benak saya. Selain itu, ada satu obsesi yang sejak lama saya simpan, yaitu mampir ke radio tempat saya dulu pernah bekerja part time sebagai reporter dan penyiar acara khusus di sana. Radio itu bernama Citra Buana. Saya ingin duduk di ruang siaran itu untuk memperkenalkan buku-buku karya saya kepada seluruh pendengarnya. Saya ingin berbagi pengalaman tentang dunia menulis yang kini saya jalani.

Mbak Caca membuka acara yang memancing gelak tawa. :)

Seperti kata pribahasa, “Sambil Menyelam Minum Air”, selain ingin bernostalgia, saya ingin berbagi pengalaman tentang menulis serta profesi yang kini saya pilih setelah belasan tahun meninggalkan pekerjaan sebagai reporter dan penyiar di radio itu. Betapa girangnya begitu keinginan saya ini disambut baik dan antusias oleh pihak radio. Saya pun menyiapkan diri dan membawa beberapa buku karya saya untuk dihadiahkan kepada pendengar di acara bincang-bincang yang berdurasi sejam itu.

Acara talkshow yang dipandu oleh Mbak Caca (pembawa acara) berlangsung pada hari Kamis, 15 Agustus 2013, pukul 15.00 WIB. Saya tidak sendiri, ada Mbak Ina, perwakilan dari Rumah Yuni Kreatif yang kebetulan ikut mengundang saya untuk menjadi pemateri di acara workshop menulis hari berikutnya.

Satu jam bersama di ruang siaran itu begitu terasa berkesan. Mbak Caca begitu mahir memandu acara bincang-bincang kami sehingga saya pun bersemangat menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Bukan hanya itu, pendengar pun dilibatkan untuk mengajukan pertanyaan untuk saya. Semua seputar dunia menulis dan buku-buku saya.

Eiiits...! Ini bukan iklan terselubung lho. :p

Betapa senangnya saya bisa kembali menyapa pendengar-pendengar Citra Buana di Medan. Meskipun dalam peran yang berbeda. Kalau dulu mereka mendengar suara saya sebagai pembawa acara Pelangi Informasi dan Moderator acara Psikologi Remaja, sekarang tentu juah berbeda. Saya hadir dan berbagi pengalaman seputar dunia kepenulisan. Saya begitu bersemangat ketika ada yang bertanya, “Apa sih yang memotivasi dan menginspirasi Mbak Wiwiek sehingga memilih jadi penulis?” atau “Dari mana saja idenya sehingga bisa bikin novel?” Semua pertanyaan yang diajukan lewat telepon dan sms itu saya jawab dengan antusias. Empat penanya terbaik mendapatkan masing-masing satu buku karya saya plus tanda tangan.

Selain untuk saya, waktu juga diberikan kepada Mbak Ina (wakil dari Rumah Yuni Kreatif) untuk menjelaskan alasan mengundang saya sebagai pemateri di pelatihan menulis yang mereka gelar (cerita tentang pelatihan ini akan saya sajikan di sesi berbeda).Catat ya. Hehehe....

Begitulah, waktu sejam terasa sangat kurang ketika beberapa penanya tak sempat mendapatkan jawaban dari saya. Tapi, tak mengapa, semoga tahun depan saya masih diberi kesempatan lagi untuk kembali berbagi di radio Citra Buana. Dan, semoga pula setelah mendengar pengalaman saya ini akan muncul penulis-penulis muda kota Medan.Aamiin....

Mbak Caca, Saya, dan Mbak Ina

Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Ijal Arifin selaku General Manager PT. Radio Citra Buana 95, 5 Fm, Medan yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk bernostalgia di sana. Terima kasih juga kepada Mbak Caca yang sudah membuat acara talkshow kita menjadi seru dan berkesan. Semoga tahun depan kita bertemu kembali. Salam. []