Sabtu, 06 Juli 2013

Ceritaku di Balik Kisah Snow White



Snow White: Merebut Kembali Kerajaan Kaspar
Penulis: Wylvera W.
Penyunting: Rifki Amelia Fadlina dan Imam R
Penerbit: Bentang Belia
 

Mendapat tawaran untuk menulis dengan tema yang ditentukan oleh penerbit itu adalah suatu tantangan tersendiri buat saya. Bagi saya, itu artinya mereka percaya bahwa saya mampu mengerjakannya. Tentu saja saya bangga, apalagi jika tawaran itu datang dari editor sebuah penerbit ternama di tanah air. Wow! Nggak mungkin dong saya tolak. Justru saya akan berusaha sebaik mungkin menuntaskannya.

Ketika sekitar bulan November 2013 lalu saya mendapat undangan untuk menuliskan kisah Snow White oleh Bentang Belia, betapa tersanjungnya saya waktu itu. Setelah menyimak persyaratan yang diajukan, saya pun menyetujuinya. Editor Bentang Belia meminta saya untuk melakukan twist dari kisah Snow White yang asli. Twist artinya memuntir atau lengkapnya adalah suatu kejadian memuntir balik semua yang selama ini diyakini pembaca. Nah, inilah tugas saya saat menulis kisah Snow White. Meskipun tokoh utama dan pendukungnya tak boleh dihilangkan, namun saya harus bekerja keras untuk membuatnya berbeda dari kisah aslinya.
Salah satu ilustrasi dalam novel Snow White
Selanjutnya, tugas pertama yang saya lakukan di minggu pertama bulan Desember 2012 adalah menyusun plot/kerangka karangan. Saya berpikir bagaimana caranya agar kisah Snow White yang saya susun terlihat berbeda dari cerita aslinya. Akhirnya saya menemukan ide yang belum bisa saya yakini akan diterima. Ide itu saya tuangkan dalam plot/kerangka lalu saya kirimkan ke editor Bentang Belia.

Selama ini, mungkin pembaca menganggap bahwa semua putri itu lemah dan hanya bisa menunggu kedatangan pangeran tampan menjemputnya. Maka, dalam kisah Snow White yang saya tulis ini, kamu akan menemukan putri yang berbeda. Snow White digambarkan tak hanya cantik, tapi juga cerdas dan tangguh.
Penampakan Ratu Addula di novel Snow White

Begitulah, melalui diskusi di e-mail dan lewat revisi di beberapa bagian, akhirnya kerangka karangan saya disetujui. Setelah itu saya pun bergegas menyelesaikannya dalam dua minggu waktu yang ditentukan, dengan batasan 60 halaman ketik, 1,5 spasi. Naskah harus dikumpulkan tanggal 31 Desember 2012. Alhamdulillah, saya mampu menuntaskannya tepat waktu. Kisah tentang Snow White versi saya terbit pada bulan Mei 2013.

Dan, inilah sinopsisnya:

“Argh!” Darah Snow White bergemuruh melihat cermin ajaib yang dipegang Ratu Addula. Sekejap, Snow White ingat kembali semua kejahatan Ratu Addula. Kematian ayahnya, Taman Edelweis bundanya yang hancur, buah apel beracun, Paman Konrad dan Hakim Kerajaan yang dihukum, juga para kurcaci yang disekap.
Snow White tak tahan lagi. Dibantu Gunnar, Snow White menyusun strategi jitu untuk menyerang Ratu Addula. Ilmu bela diri yang diajarkan Gunnar diingat baik-baik oleh Snow White.
Tekadnya satu:
Menyelamatkan kerajaan dan rakyat Kaspar dari penyihir yang licik dan serakah.

Pembaca Snow White. :)


-----









2 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...