Kamis, 11 Juli 2013

Minta Maaf dan Memaafkan


"Maafin aku ya...."  :)

“Minta maaf? Ngapain juga, gengsi dong.”  Anggapan ini bukan tak sering terjadi pada kita, tapi percayalah, dengan minta maaf atas kesalahan kita akan jauh membuat hati kita tenang dan lega. Lalu bagaimana caranya agar hati kita tak merasa berat melakukannya?
 
Berdamai dengan hati sendiri.
Biasanya, perasaan bersalah seringkali membuat kita menjadi takut dan justru enggan meminta maaf. Sebelum meminta maaf kepada orang lain yang sempat kita zolimi, sebaiknya maafkanlah diri kita terlebih dahulu, agar terasa lebih ringan melakukannya.

Tulus dan bukan karena terpaksa.
Jangan melakukan permohonan maaf karena terpaksa atau berpura-pura hanya sekedar membuat situasi aman saja. Sikap seperti ini takkan bertahan lama, karena segala sesuatu yang dilakukan dengan berpura-pura sangat rentan dan mudah tertebak aslinya.

Siapkan hati dengan mental baja.
Niat baik belum tentu berbalas kebaikan pula, maka ketika kita telah siap meminta maaf, kita juga harus menyiapkan hati dan mental kita sekuat baja. Bersabarlah, jika permintaan kita yang tulus tadi ditolak atau tidak ditanggapi dengan baik. Yakinkan diri, bahwa niat baik akan selalu menemukan jalannya.

Belajarlah dari kesalahan
Jika permintaan maaf kita sudah diterima, maka belajarlah untuk menjaganya dengan baik. Berusahalah agar kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali.

-----
Lalu bagaimana jika kita yang harus memaafkan? Memaafkan kesalahan orang lain adalah salah satu terapi untuk kesehatan. Enggak percaya? Ayo kita lihat. :)

Mengurangi stress
Jika kita bertahan untuk selalu memelihara kebencian di hati kita, kita akan stress. Lagi pula, bukan tidak mungkin lama-kelamaan kesetresan itu akan mengeraskan hati kita. Bayangkan kalau hati kita mengeras, kira-kira penyakit apa yang akan datang menyerang. Ya, benar “penyakit hati” yang susah mencari obatnya.

Sehat dan bahagia lahir batin
Memiliki sifat pemaaf akan membuat kita lebih bahagia, karena kita tak akan membiarkan pikiran negatif menguasai hati dan pikiran kita. Selain itu, memaafkan akan membuat kita tenang dan damai. Perasaan tenang tentunya akan berefek pada kesehatan kita. Terutama pada kesehatan jantung dan peredaran darah. Orang yang tenang dan hatinya lapang, pasti senyumya juga lepas dan tidak tertahan. Orang yang murah senyum, wajahnya akan terlihat cerah dan jauh dari keriput. Jangan jadikan kemarahan membuat istilah “Senyum di bibir hati menangis” menjadi lakon yang terpaksa kita mainkan. :)

Banyak teman banyak rezeki.
Dengan memaafkan, hubungan kita dengan siapa pun akan lebih lancar. Kita akan memiliki banyak teman. Katanya, banyak teman itu banyak rezeki. Enggak percaya? Ayo kita buktikan! [Wylvera W.]

Bekasi, 17 Juni 2011.Note: Menemukan catatan lama dan membaginya di sini.



4 komentar:

  1. benar sekali mb Wik, dengan minta maaf dan memaafkan, hati kita menjadi sehat kembali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, minta maaf dan memaafkan itu terapi paling manjur buat "penyakit hati". :)

      Hapus
  2. minta maaf dan memaafkan menjauhkan dari penyakit hati juga ya mbak

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...