Jumat, 01 April 2016

Antara Blogger, Bujet, dan Manfaat




            Sampai saat ini pun saya masih ragu menyebut diri sebagai blogger. Saya hanya bisa (belum jadi pakar) menulis di blog. Selain itu, sejak mengenal dunia blogging dari Multiply (zaman jadul) hingga Blogspot, kiprah saya belum ada apa-apanya. Maaf, ini bukan dalam rangka mengecilkan diri sendiri di dunia blogger. Namun, itulah kenyataannya.  Belum ada prestasi yang bisa dibanggakan untuk menyandang profesi itu.
Kalau ditanya, saya lebih percaya diri menyebut diri sebagai penulis buku ketimbang blogger. Namun jauh di lubuk hati, saya juga tidak mau jauh-jauh dari dunia blogger. *labil ya … hikks*
            Sudah ah! Cukup sampai di situ saja curhatnya.
            Sebenarnya saya sedang bingung mengumpulkan jawaban untuk tantangan One Day One Post di Fun Blogging untuk hari keenam.
Ini pertanyaannya;
            Tips hemat saat pergi ke acara blogger. Kalau pun harus mengeluarkan banyak cost, sebagai gantinya, apa saja yang harus kamu dapat dari acara itu? Tidak harus materi saja tentunya.”
            Yang sudah mengukuhkan diri di dunia blogging, tentu tahu banget kalau begitu banyak event yang melibatkan para blogger. Keberadaan para blogger sangat diperhitungkan saat ini. Hampir di setiap momen penting yang digelar, para penyelenggara acara selalu menggandeng blogger.  Selain bisa bersilaturahmi, mereka tentunya berharap agar para blogger membantu menyeruakan pesan yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat.  
            Untuk komunitas blogger sendiri pun tidak bisa terlepas dari event yang mengatasnamakan gathering sebagai kemasannya. Sementara kegiatannya sangat beragam. Ada yang hanya sekadar kumpul-kumpul dan berbagi pengalaman. Ada pula yang bentuknya menyuguhkan pelatihan, dari blogger yang mumpuni di dunia perbloggingan kepada blogger pemula maupun calon blogger.
Semua kegiatan tersebut tentunya tidak bisa lepas dari biaya (cost). Sebab, there is nothing free under the sun. Minimal kita harus mengeluarkan biaya awal untuk ongkos demi mencapai lokasi acara. Atau menutupi selisih biaya jika bujet yang disediakan panitia lebih kecil dari total yang sudah dikeluarkan. Meskipun tidak sedikit blogger yang justru mendapatkan rewards berlebih, dari apa yang sudah dikeluarkannya sebagai biaya. 
  Memang tidak semua penyelenggara akan memberikan uang transport kepada blogger untuk menghadiri acara mereka. Semua tergantung dari kebijakan si penyelenggara. Jadi, pilihan tetap dikembalikan kepada blogger. Mau hadir atau tidak. Kecuali kalau diundang untuk launching sebuah produk, blogger pasti akan diminta untuk menuliskan reviewnya dan biasanya ada rewards setelah itu. Bisa uang bisa produk juga.
Sebelum berbagi tips (cieee … gaya ih saya), bolehlah saya sedikit menyajikan foto-foto rekam jejak selama saya jadi blogger (teuteup degdegan ngaku blogger ih). Mungkin dari apa yang tersaji ini, saya tidak perlu lagi memaparkan poin-poin berisi tips hemat saat pergi ke acara blogger. Intinya, nanti bisa ditemukan include di perbandingan yang akan saya sebutkan.

ASEAN Blogger Festival Indonesia (ABFI) 2013
            Alhamdulillah, waktu itu saya diberi kesempatan untuk mengikuti ASEAN Blogger Festival Indonesia (ABFI) 2013. Acara bergengsi yang berlangsung selama empat hari (9 – 12 Mei) di kota Solo, Jawa Tengah itu, dihadiri oleh para blogger perwakilan komunitas blogger di seluruh Indonesia dan blogger dari negara-negara tetangga (ASEAN) lainnya. 

Saya dan rombongan Blogger Jabodetabek
Acara yang bertema “Reinventing the Spirit of Culture Heritage in Southeast Asia” ini terselanggara dengan lancar berkat dukungan berbagai pihak. Termasuk Kementrian Luar Negeri, Kementrian Komunikasi dan Informasi, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Pemerintah Kota Surakarta.


Apa yang saya dapatkan dari acara itu? Banyak! Banyak sekali. *kayak iklan itu ya …*
Pertama, keberangkatan menuju Solo tentunya gratis. Saya tidak perlu repot menyediakan dana untuk bisa sampai di sana. Kedua, saya mendapatkan kesempatan bertemu dan berekenalan dengan para blogger yang selama ini saya kenal lewat dunia maya. Bertukar pengalaman menjadi sebuah momen yang mampu memperkaya pengetahuan saya tentunya. Ketiga, dari menyimak presentasi bernas para blogger ASEAN di acara itu, membuat saya mengenal sesuatu yang benar-benar baru, terutama di dunia pariwisata. 

Ikut menanam pohon bersama para ASEAN Blogger
Lalu, apa yang sudah saya keluarkan/berikan untuk acara tersebut? Ada, pastilah ada. Walaupun tiket perjalanan dan penginapan diberikan gratis, saya tentu ingin menikmati kuliner kota Solo di luar acara (mumpung sudah nyampe Solo ^^). Saya juga butuh belanja-belanji untuk oleh-oleh. Intinya, saya pun butuh uang saku untuk bisa melengkapi kesempatan saya berada di kota Solo. Dan, uang sakunya tidak dari panitia lagi dong. Apakah saya merasa rugi? Tidak sama sekali. Justru cost yang saya keluarkan tidak sebanding dengan pengalaman yang saya dapatkan.

Pelatihan oleh para Founder Fun Blogging
            Menjadi blogger tentunya wajib mengetahui teknik-teknik perbloggingan. Mulai dari cara membuat konten/artikel agar bisa menarik saat ditampilkan di blog pribadi, hingga cara memanfaatkan blog pribadi sebagai lahan untuk mendulang rezeki. Bisa saja semua itu dipelajari secara otodidak. Namun bagi saya, rasanya saya tidak akan mampu memahami semua itu secara detail jika tidak mengikuti pelatihannya secara langsung dengan narasumber yang mumpuni.     
 
Fun Blogging #2
Saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan “Dari Hobi Menjadi Profesi” bersama para blogger sekelas Ani Berta, Haya Aliya Zaki, dan Shinta Ries.  Tidak masalah jika saya harus mengeluarkan uang untuk ilmu yang sangat berharga itu. Sebab, jika dibanding-bandingkan, saya justru merasa lebih banyak menerima dari memberinya. Dari apa yang disampaikan, walaupun tidak langsung memberi keuntungan materi, saya tetap mendapatkan ilmu yang bisa saya gunakan suatu waktu. Sesederhana itu saya berhitungnya.

Diundang dalam acara sosialisasi UU ITE dan Wings Peduli Kasih
         Terpilih sebagai salah satu blogger yang diundang untuk menghadiri acara sosialisasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), sudah membuat saya senang. Begitu juga saat saya diajak oleh Ani Berta untuk menyaksikan gerakan sosial dari Wings Peduli Kasih dan Econity90 untuk salah satu sekolah anak-anak pemulung di kawasan Bantergebang. Saya tidak berpikir ulang dan langsung ingin hadir untuk menyaksikan langsung momen inspiratif itu.


Tidak ada uang pengganti transport. Hanya coffe break dan makan siang yang disediakan oleh panitia. Saya malah harus mengeluarkan bujet untuk bensin mobil saya agar sampai ke lokasi. Rugikah saya? Tidak samasekali, sebab saya mendapatkan banyak manfaat sebagai pengganti bujet yang sudah saya keluarkan untuk acara itu. Ilmu, bertemu banyak teman baru, dan inspirasi serta ide untuk menulis tentunya. Itu yang pasti.
 
Di acara Sosialisasi UU ITE
            Selain beberapa momen di atas, masih banyak lagi event lainnya yang sempat saya ikuti dan hadiri. Terlibat di acara Srikandi Blogger 2013 dan 2014 sebagai ketua panitia dan pembaca monolog serta puisi. Ngabuburit dan buka puasa bareng blogger dan Sari Ayu Martha Tilaar. Hadir di sesi Sharing dan Sosialisai di Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI. Ini sebagian dari acara-acara bersama blogger yang pernah saya hadiri. 

Monolog
Berpuisi
Buka puasa bareng Sari Ayu Martha Tilaar
Jujur saja, bagi saya sendiri yang selama ini mendapat kesempatan untuk hadir di beberapa acara yang terkait dengan blogger, saya jarang menghitung-hitung cost. Bukannya sombong atau sok banyak duit. Bukan. Bagi saya lagi-lagi sederhana saja. Jika saya sudah menyatakan bersedia hadir di acara tersebut, maka saya tidak akan memusingkan kepala untuk mengukur dan menimbang-nimbang ulang antara dana yang sudah dikeluarkan dengan apa yang bakal saya terima. Saya menikmatinya saja. Apa pun yang akan saya rasakan, tentu akan menyisakan sesuatu untuk dijadikan pengalaman. Terserah jika ini dianggap tidak profesional. Beginilah saya.

Sharing dan Sosialisai bersama KPPPA
Sebenarnya, tips dari saya simpel saja. Kalau tidak mau rugi dan berakhir dengan kekecewaan, maka sebelum memutuskan untuk menghadiri acara blogger, pikirkan matang-matang. Apa yang bisa diperoleh dari acara tersebut. Menguntungkan atau tidak samasekali?

Tapping di Detik Tivi
Jika ingin dipaksa itung-itungan pun bisa saja. Kalau sudah terlanjur memutuskan hadir di acara blogger, tapi akhirnya harus mengeluarkan banyak biaya, saya tetap berusaha agar bisa memperoleh keuntungan dari sisi lain. Apa yang harus saya dapatkan dari acara yang sudah terlanjur saya hadiri itu? Sekali lagi, seperti yang saya uraikan sebelumnya. Minimal saya bisa memperluas jejaring sosial (networking), sebab dari sana ada saja yang akhirnya mengenal saya sebagai penulis buku cerita anak juga. Bisa jualan buku juga deh kelanjutannya.
          Apalagi setelah itu? Tentunya mencatat hal-hal penting yang tetap bisa dijadikan bahan tulisan, minimal untuk konten blog sendiri. Saya pikir, dua manfaat itu saja sudah cukup buat saya untuk mengatasi bujet yang terlanjur dikeluarkan. Saya tidak bahas hemat atau tidaknya, tapi manfaat apa yang bisa saya peroleh dari acara itu. Simpel ‘kan? [Wylvera W.]

Note: Postingan hari ke-6 untuk One Day One Post Fun Blogging

11 komentar:

  1. Menarik, mbak apa yang dilakukan untuk berhemat untuk acara blogger.. Asyiknya bisa ikut AFBI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah dibaca kan ya, Mbak? Aku jarang menghitung bujet kalau datang ke acara blogger. Seperti di catatanku itu saja caraku menyikapinya. :)

      Hapus
  2. Aku mah dtg aja Bun, tapi udah punya si kecil, jadi memang harus mikir apa manfaatnya kalo dtg, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, itu pilihan, Mbak. Gak ada yang salah pada pilihan kita selama itu memang tepat buat kita. :)

      Hapus
  3. Iya mak. Tergantung sikap n persepsi kita. Saat kita menganggap itu simpel, ya simpel lah yg terasa. Slm kenal dr tg.pinang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Aku orangnya malas yang ribet-ribet mikirnya soale. Hahaha ... salam kenal kembali dari Bekasi.

      Hapus
  4. Saya sama sekali tidak ragu menyebut mak wylvera windayana sebagai blogger sejati... saluut banget dengan istiqomahnya dlm dunia kepenulisan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, kalau masih ada menyebut saya blogger plus "sejati" pulak. *menunduk malu-malu*

      Hapus
  5. asyik ya mbak bisa ikutan acara keren yg banyak manfaatnya buat kita blogger

    BalasHapus
  6. Stuju, Mbak. Terkadang lebih nyaman dengan sebuatn penulis daripada blogger. Apalagi frekuensi saya menulis di blog masih rendah, sekitar 1 tulisan saja tiap minggunya. Tapi apa pun sebuatn orang kepada kita, saya berharap tulisan kita membawa manfaat mencerahkan, bukan bikin keruh hati orang lain, apalagi sampai memcah belah dan menimbulkan fitnah ^_^

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...