Sabtu, 02 April 2016

Liburan Murah Meriah ala Saya



            Waktu libur adalah momen yang selalu ditunggu-tunggu. Baik bagi yang setiap harinya bekerja full time, maupun yang masih sekolah dan kuliah. Biasanya jelang liburan, saya sibuk memancing suami dan anak berdiskusi dan memutuskan ingin ke mana. Namun pilihan yang saya tawarkan tidak selalu harus melakukan perjalanan ke tempat-tempat mahal. Dengan modal keuangan yang minimalis pun saya berusaha agar kami bisa menikmati hari libur dengan nyaman. 
               Liburan tidak harus selalu diisi dengan kegiatan yang bisa menghabiskan uang banyak. Jika kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan, pilih alternatif lain yang tetap mengasyikkan. Di rumah saja pun bisa jadi liburan yang menyenangkan. Atau ke tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah.
Bagaimana caranya? Inilah beberapa cara dan cerita liburan murah meriah ala saya.

Mencoba resep masakan
            Sebelum memiliki asisten, urusan dapur menjadi pengisi pagi hari hingga menjelang siang bagi saya. Setiap hari saya harus menyiapkan sarapan dan makan siang untuk keluarga. Setelah memiliki asisten, pekerjaan saya jadi sangat terbantu. Walaupun saya punya hobi memasak, tapi selama pekerjaan di luar tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga sedang overload, saya biasanya minta bantuan asisten rumah tangga. Kalau pun harus melongok ke dapur, kepentingannya hanya memberi arahan saja. 

Versi anak-anak saya
Kolaborasi saya dan suami
            Saat libur tiba, biasanya hobi itu sesekali muncul. Apalagi jika kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan menghabiskan hari libur di luar rumah. Mencoba resep masakan menjadi pilihan yang paling asyik. Apalagi suami saya orangnya juga senang memasak. Kehebohan di dapur bisa jadi pengisi hari libur yang seru. Kami bisa berkolabirasi. Begitu masakan selesai, biasanya jadi momen seru karena anak-anak langsung mencicipi. Malah terkadang jadi rebutan.

Nonton film
            Nonton film sering saya ajukan sebagai alternatif pilihan untuk mengisi hari libur, terutama weekend. Bujetnya tentu tidak semahal jika kami memilih traveling ke luar kota. Lagi pula, saya, suami, dan kedua anak kami punya hobi yang sama soal nonton. Kami menggelar diri sebagai “SuFi” alias “Suka Film”. 
 
Para "SuFi" wkwkwkw....
Kalau pun film yang ada tidak cocok dengan selera kami berempat, biasanya kami tidak ragu-ragu untuk mengambil solusi berpisah di bioskop. Saya dan Mira nonton film apa, Khalid dan Bapaknya nonton film yang lain. Atau saya dan suami nonton film versi dewasa, Mira dan Khalid memilih yang pas dengan mereka. Yang penting, jam tayangnya kami sesuaikan agar ketika selesai, kami tidak menunggu lama.        

Berburu buku dan menghabiskan waktu membacanya di rumah
            Ke mal tidak selalu harus berbelanja sandang dan pangan. *hihihi* Hari libur sesekali saya usulkan untuk berburu buku. Kegiatan ini bisa membuat saya dan anak-anak terkadang lupa diri. Begitu ketemu di kasir, masing-masing kami sudah menenteng buku bacaan sesuai dengan selera. 
 
*kode promo ... wkwkwk*
Memang membeli buku di hari libur ini akan memerlukan biaya, tapi tidaklah sebesar jika kami melakukan plesiran. Setelah itu, kami lanjutkan membaca salah satu buku pilihan di rumah. Jadi, tetap saja masih dalam batas murah menurut saya.

Nonton dan leyeh-leyeh di depan tivi
            Pilihan menghabiskan liburan paling murah dan meriah adalah dengan cara menonton dan leyeh-leyeh di depan tivi. Pengisinya paling mahal adalah camilan ringan. Selain bisa total refreshing, momen ini juga bisa saya manfaatkan untuk mendiskusikan apa saja bersama keluarga karena semua dalam posisi benar-benar santai di rumah.

Bermusik dan beberes
            Mengisi waktu libur dengan bermusik menjadi alternatif yang dipilih anak-anak saya. Lalu saya bisa menikmatinya sambil beberes rumah sebagai pilihan pengisi liburan murah meriah sedunia. *tertawa ala ibu peri*
Terkadang saya dan anak-anak berkolaborasi
            Itu saja sih versi liburan murah-meriah ala saya yang melibatkan keluarga. Sementara kalau untuk saya sendiri, saya malah sesekali mencuri hari kerja dengan meliburkan diri. Atau mengajak teman yang ingin memanfaatkan waktu sama. Kami sesekali mencuri kesempatan setelah jadwal rutin untuk “khilaf” ke lokasi wisata murah dan terjangkau jaraknya dalam sehari. Merak, Bandung, Bogor (puncak), atau yang lainnya pernah jadi alternatif. Saya tidak perlu mengeluarkan biaya beratus-ratus ribu karena semua akan ditanggung berjema’ah.
Oke, sudah lengkap ya semua? Selamat mencoba deh. ^_^ [Wylvera W.]

Note: Postingan hari ke-7 One Day One Post Challenge Fun Blogging

8 komentar:

  1. Liburan, jalan2 ke rumah kerabat, pas jam makan siang diajak makan. Murah meriah juga kan mba hihihi.

    BalasHapus
  2. Liburan itu bisa ngegame sampai bosen.Atau main kartu dengan hukuman coretan di wajah dgn lipstik bagi yg kalah. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku lupa kalau kami pernah main kartu model hukuman coret wajah begitu. :)

      Hapus
  3. Mba, klo pas liburan dan ga kemana-mana, aku suka dikerjain anak2 utk masak ini itu, terutama penganan buat mereka. Hihihii... tau aja sehari-hari ibunya males masak. Mumpung liburan jadi deh digojlok di dapur melulu :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama dong kita. Untung suamiku juga jago masak, jadi bisa mengalihkan. Hahahaha ....

      Hapus
  4. Housewife yang luar biasa...

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...